Penampakan yang paling sering kita lihat ketika menonton acara sepakbola adalah dimana ketika waktu jeda sebentar dalam pertandingan banyak pemain sepakbola yang memuntahkan air mineral yang diberikan kepadanya. Bukannya diminum air tersebut malah dimuntahkan.
Kebiasaan memuntahkan air oleh para pemain sepakbola ini menjadi pertanyaan bagi semua orang, sebenarnya apa yang sedang terjadi disana ? Kebiasaan memuntahkan air ketika laga berhenti sejenak ini bukan tanpa alasan sebenarnya.
Alasan dibalik hobi unik tersebut adalah pemain tersebut sedang ingin memantapkan kondisi tubuh nya agar dapat lebih fokus, lho kog bisa ? Alasan ilmiah dibalik kegiatan memuntahkan air pemain tersebut sedang melakukan carb rinsing (pembilasan karbohidrat)
Dilansir dari situs agen judi poker online terpopuler Indonesia para pemain berkumur - kumur air mineral lalu memuntahkannya adalah untuk melarutkan karbohidrat di mulut dan tindakan ini sendiri diyakini dapat menjaga kinerja tubuh dan otak selama pertandingan berlangsung.
Tindakan ini sebenarnya adalah suatu cara untuk mengakali receptors dimulut dan mengirimkan sinyal ke pusat otak, bahwa sedang ada tambahan energi dimulut.
Universitas Coventry sendiri sudah membuktikannya dengan menguji hal ini kepada 12 pria sehat berusia 20 tahunan dan setelah melakukan metode carb rinsing, para pria tersebut dapat segera kembali melakukan aktifitasnya dengan lebih baik dan fokus.
Sementara itu dalam Jurnal Internasional Nutrisi Olahraga dan Metabolisme pada 2015. 12 Atlet pria yang melakukan carb rinsing mampu mengurangi kelelahan ketika beraktifitas secara signifikan.
Cek Juga : Download PKV Games Android
Carb rinsing tak selalu berhasil
Namun faktanya adalah metode ini tak selalu berhasil seperti diungkap oleh studi pada 2017 dan sudah diterbitkan dalam Journal of Sports Sciences. Dalam studi ini 15 pelari wanita tidak mengalami dampak apapun ketika sudah melakukan carb rinsing usai berlari selama beberapa menit.
Kesimpulan dari hasil studi terbaru ini mengatakan bahwa metode carb rinsing tak selalu berhasil lagi dan tidak memiliki dampak untuk aktifitas jangka pendek. Tapi lebih efektif untuk aktifitas berat dengan tempo lama seperti sepakbola yang bisa lebih dari 120 menit.
Asisten Profesor Fisiologi Olahraga di Michigan State, David Ferguson mengemukakan bahwa metode ini dapat membantu mengurangi rasa lelah dan meningkatkan konsentrasi mereka ketika berlaga selama 90 menit.
"Metode ini tidak membuat para pemain berlari lebih cepat atau menendang lebih keras. Ini hanya akan memaksimalkan konsentrasi mereka," kata Ferguson.
Posting Komentar